free page hit counter

Walikota Medan : Jangan Sampai Identitas Melayu Hilang dari Tanah Deli

Medan – Himpunan Mahasiswa Melayu Indonesia mengunjungi kantor walikota pada hari Senin (7/9/20) dalam rangka audiensi kepada pelaksana tugas (Plt) Walikota Medan, Ir. H. Akhyar Nasution. Para mahasiswa diharapkan agar tetap menjaga identitas Melayu agar tidak hilang dari kota Medan.

Kedatangan para mahasiswa tersebut adalah untuk mempererat jalin silaturahim dengan Pemko Medan, seperti yang disampaikan Ketua Himpunan Melayu Indonesia, Ahmad Tamami. Selain itu, pada 12 September mereka juga akan mengadakan Focus Group Discussion yang bertajuk ‘Strategis Pembangunan Daerah dalam Tinjauan Falsafah Bangsa Melayu’ yang tentu saja didukung oleh Walikota Medan tersebut. Beliau mengharapkan agar diskusi tersebut dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran yang dapat diaplikasikan untuk kemajuan kota Medan.

Medan asalnya Tanah Deli. Jangan sampai identitas melayu hilang dari Medan. Berikanlah masukan ekspresi budaya apa yang dapat ditampilkan di Medan. Budaya bukan hanya sekadar tari-tarian saja, namun juga dapat berwujud dalam bentuk kebudayaan-kebudayaan lainnya,” ujar Akhyar sebagaimana dikutip dari pemkomedan.go.id.

Para pegiat Himpunan Mahasiswa Melayu Indonesia dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Kebudayaan tentang ekspresi budaya Melayu yang dapat ditampilkan di kota Medan, seperti yang disampaikan oleh Akhyar Nasution didampingi Kadis Kebudayaan Medan, O.K. Zulfi, Kadis Pendidikan Adlan, dan Sekretaris Dinas Kominfo Medan, Mansyursyah.

Seperti yang diketahui, kota Medan menampilkan kebudayaan tari dan nyanyian Melayu yang rutin dijalankan setiap hari Senin dan Kamis malam di Taman Deli, Jalan Sisingamangaraja. Masyarakat kota Medan dapat menyaksikan pertunjukan tersebut secara gratis. Selain itu, terdapat beberapa bangunan bersejarah Melayu yang termasuk sebagai ikon kota Medan, seperti Istana Maimun dan Mesjid Raya Al Mashun.

Kota Medan menjadi pusat kerajaan Melayu Deli sejak pemerintah belanda memindahkan ibukota Sumatera Timur dari Bengkalis ke Medan pada 1 Maret 1887 . Perpindahan ini tidak terlepas dari pertumbuhan kawasan Medan yang pesat pertumbuhan ekonominya.

Tinggalkan Balasan