free page hit counter

Memaknai Falsafah Ika Bina En Pabolo Sebagai Prinsip Untuk Berkolaborasi

Tiap-tiap individu memiliki latar belakang dan skill dalam berkehidupan yang berbeda, ini dipengaruhi oleh dua hal yaitu lahiriyah dan amaliyah. Lahiriyah diantaranya dipengaruhi oleh genetik orangtua serta bagaimana perlukaan dan asuhan orangtua ketika sianak kecil. Sementara amaliyah ialah dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti learn by experience dan juga belajar melalui tekstual. Skill dalam berkehidupan ini biasa dinamakan dengan softskill dan hardskill yang berguna sebagai tools bagi manusia dalam berkehidupan. Pada hakikatnya, seluruh manusia tidak bisa memaksa dirinya untuk menguasai sekaligus seluruh softkill yang ada, kita hanya bisa terbatas menguasai dan fokus pada satu atau beberapa kemampuan, ini menandakan tiap-tiap kita saling membutuhkan, menandakan simbiosis mutualisme terinterpretasi di dunia yang kita tinggali sekarang ini.

Kolaborasi saya rasa adalah kata yang tepat untuk menggambarkan prinsip simbiosis mutualisme yang saya singgung di akhir paragraf pertama diatas, artinya tiap-tiap manusia harus fokus memberdayakan kemampuan yang ia miliki baik itu bakat yang ia miliki secara lahiriyah, maupun bakat dan kemampuan yang dimulai ketika dewasa ini. Contohnya diambil seperti kegiatan pelatihan Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regional  Sumatera Utara Melalui Asistensi Bidang Penulisan, DKV, dan IT Dalam Rangka Pencegahan Terorisme yang diadakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Hotel Hermes Jl. Pemuda pada hari Senin hingga Kamis 14-17 September 2020.

Kegiatan ini memfokuskan Duta Damai untuk menyebarkan pesan-pesan perdamaian dalam mencegah radikalisme yang secara massif digerakan oleh berbagai kelompok intoleran, radikal, serta teroris yang bergerak melalui proxy war dalam merekrut dan mencuci otak melalui narasi yang mereka gerakkan, melalui kolaborasi oleh pemuda yang ahli dalam penulisan, desain grafis, serta pengelolaan web agar sama-sama menciptakan suatu karya demi tercapainya misi perdamaian dunia yang merupakan cita-cita bangsa Indonesia.

Dengan tumbuhnya semangat nasionalisme para peserta Duta Damai Dunia Maya BNPT Sumatera Utara melalui materi-materi wawasan kebangsaan yang diberikan oleh pemateri nasional yang luar biasa, serta dikerucutkannya menjadi beberapa kelompok yang berbeda fokus, salah satunya kelompok 3 (tiga) yang saya dan teman-teman saya dapatkan yaitu berfokus pada Local Wisdom (kearifan local), sehingga sehingga keinginan kami bersama untuk mengambil prinsip berkolaborasi bersama juga harus berdasarkan ciri khas yang ada Sumatera Utara sebagai kampung halaman kami, sehingga kami sepakat mengambil prinsip Ika Bina En Pabolo yang merupakan cetusan dari ketua kelompok kami. Kami rasa prinsip itu merupakan prinsip yang masih sangat jarang diketahui banyak orang bahkan masyarakat Sumatera Utara itu sendiri pun juga jarang mengetahuinya, sehingga kami rasa ini merupakan momentum yang pas dalam mengkampanyekan kearifan local dalam falsafah kehidupan.

Ika Bina En Pabolo merupakan semboyan dari Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu yang memiliki makna secara terminologi yaitu kerjasama yang terus dibangun dan diberdayakan tanpa merendahkan kemampuan satu lain, kekompakan yang terus dijaga dengan mengedepankan kepercayaan kepada rekan, dan gotong royong bersma-sama dalam membangun manufakturisasi semangat kerja dan memperbaiki melalui evaluasi sehingga kesalahan-kesalahdengan bidang atau fungsi dan kemampuan masing masing sehingga terwujud apa yang dicita-citakan bersama.

Secara etimologi Ika Bina artinya Itu dibina, sedangkan En Pabolo secara bahasa artinya Ini diperbaiki. Konon beberapa sumber yang beredar di masyarakat, prinsip hidup Ika Bina En Pabolo ini berasal dari Bahasa Pesisir yang mana percampuran etnis Melayu dan Batak yang sangat didominasi di daerah Labuhan Batu mulai dari periodesasi zaman penjajahan Belanda dahulu hingga saat sekarang ini.

Penulis berkesimpulan bahwa narasi-narasi positif yang harus ditumbuhkan dan disebarkan ke lapisan masyarakat khususnya anak muda, haruslah mengutamakan kearifan lokal (Local Wisdom) yang ada terlebih dahulu ketimbang mengutamakan istilah yang berasal dari luar negeri. Teori Teamwork dan Teori Organisasi yang diajarkan kepada kaum muda alangkah baiknya mengambil dari apapun yang menjadi representasi geografis dan etnis terdekat, sehingga narasi seperti Ika Bina En Pabolo dalam memanifestasikan konsep kolaboras, kerjasama tim, serta pembinaan dapat menjadi dikenal hingga keluar Sumatera Utara. Kearifan Lokal sejatinya akan menumbuhkan perdamaian melalui keseragaman atas kebanggaan kita terhadap Kearifan Lokal itu sendiri seperti makanan, tempat wisata, falsafah kehidupan, tradisi, dan lain sebagainya.

Tinggalkan Balasan