free page hit counter

Lakukan Ini Saat Bukber

Lakukan Ini Saat Bukber
Penulis: Isma Hidayati

Berangkat dari bacaan opini damai sebelumnya yang di tulis oleh Alda Muhsi, yang d idalamnya berisi bahwa buka bersama (bukber) bukannya menciptakan pertemuan yang bermanfaat, melainkan malah memupuk mudarat.
Harusnya kita sebagai umat yang menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan membenarkan akan opini tersebut. Bagaimana tidak, bukber yang harusnya dijadikan ajang silaturahmi dan mengumpulkan orang-orang lama dibulan berkah malah tidak sesuai dengan ekspetasi positif yang ada di fikiran.
Sama yang disampaikan pada opini damai tentang bukber, malah kebanyakan orang-orang yang melaksanakan bukber selalu terpaku pada ponsel pintar di genggamannya. Kalau bukan asik sendiri, barangkali sedang mengambil momen.
Anda, kalian, saya, ataupun kita yang menjalankan ibadah puasa. Dan terbiasa mendengar ajakan bukber, perlu lah menjadi penggerak, penggerak agar bukber yang niat diawal untuk silahturahmi tidak berubah menjadi hal-hal lain. Apalagi yang berakhir dengan dosa. Simak poin dibawah hal apa saja yang harus kita lakukan saat bukber.

  1. Kumpulkan Ponsel
    Sangat disayangkan ada kegiatan yang telah mengakar ke wadah silaturahmi di era sekarang, yaitu bermain ponsel. Miris rasanya saat bukber pun harus sibuk dengan ponselnya. Apalagi bukber dengan teman lama, teman SD misalnya. Wajah-wajah yang sudah asing diingatan kita, sikap dan suara yang berubah dan agak tertawa mengingat nya dimasa lalu.
    Mau disia-siakan waktu berkumpul nya hanya karena semua sibuk pada ponselnya masing-masing? Maka dari itu, kumpulkan ponsel ditengah meja. Saat ada keperluan boleh dipersilahkan mengambil ponselnya. Akan banyak perbincangan di dalamnya jika semua orang yang melakukan bukber benar-benar meninggalkan ponselnya. Pertanyaan tentu ada, misal bertanya kabar, kenapa wajahnya bisa berubah, bagaimana caranya agar tetap kurus, apa statusnya sekarang, bagaimana pendidikannya, pekerjaannya, dan kalau mau mengasikkan suasana, berpura-pura lah untuk melucu, walau terlihat receh dan garing. Akan lebih terasa momen bukber nya, kan?
  2. Jangan Sibuk Pencitraan
    Kalau benar untuk sebuah momen dengan take gambar atau video adalah alasan, tak mungkin dari awal pertemuan sampai akhir pertemuan bukber. Masalah pencitraan pun entah diawali dari siapa dan bagaimana. Sibuk pencitraan: pamer terhadap publik yang menjadi alasan juga kenapa orang-orang bukber sibuk dengan ponselnya.
    Semua orang tak butuh status-status kita. Hal itu tak dilarang. Karena itu sebenarnya memang urusan pribadi setiap orang. Media sosial miliknya, tak perlu kita uruskan. Tapi, masalahnya kenapa harus selalu sibuk pencitraan? Ingin dikenal orang banyak karena kita banyak melaksanakan bukber tak semestinya harus selalu update.
    Coba renungkan, semisal kita dalam satu bulan melaksanakan 15 kali bukber (dengan banyak teman organisasi,teman kos,teman perantau, dll) bagaimana nasib followers kita karena selalu tak sengaja melihat status kita di medsos yang sedang pamer bukber?
    Ah mungkin sudah banyak yang unfoll akun kita. Mirisnya kalau sampai di blokir. Jadi, pamerlah kita, tapi tetap ingat waktu dan tak usah melulu melakukannya.Ambillah momen disaat tertentu, dan posting lah foto sepantas mungkin.
  3. Stop Ghibah dan Fitnah.
    Benar, ini hal tersulit. Apalagi jika didalamnya terdapat banyak teman perempuan. Kodratnya, perempuan memang banyak cerita. Menceritakan aib orang yang dimaksudkan gibah, dan berkata yang tak sesuatu fakta ialah fitnah.
    Setiap perkumpulan, banyak yang khilaf atau bahkan sengaja melakukannya. Untuk itu, perlahan lah kita agar setiap pertemuan tak menghasilkan sebuah informasi yang didapat dari gibah ataupun gosip.
  4. Tilawah
    Tilawah merupakan cara terbaik untuk tetap mengingat Allah walau dengan siapa, dan dimana kita berkumpul. Menyelesaikan Tilawah saat bukber barangkali sudah jarang dilakukan.
    Padahal, akan banyak menghasilkan pahala di dalamnya. Teduh rasanya jika mengikuti bukber yang diisi dengan hal berfaedah. Apalagi, tidak sampai meninggalkan salat berjamaah di masjid.
    4 poin tersebut ada baiknya dilaksanakan. Penulis sendiripun berupaya untuk melakukannya. Intinya, jangan sampai bukber menghanguskan pahala puasa kita seharian penuh. Dan jangan sampai hari-hari Ramadan kita hanya diisi dengan jadwal bukber yang padat.
    Semoga bermanfaat. Dan jangan lupa setelah bukber langsung tarawih.

Tinggalkan Balasan