free page hit counter

Ini motif aksi penembakan di masjid Selandia baru

INI MOTIF AKSI PENEMBAKAN DI MASJID SELANDIA BARU

Laporan: Alda Muhsi

Duta Damai Sumut, Sabtu (16/3) Berita menghebohkan seketika viral di jagad dunia maya perihal aksi teror di pusat kota Christchurch, Selandia Baru. Aksi teror yang dilakukan sekelompok orang di dua masjid – Masjid Al-Noor dan Masjid Linwood Islamic Center – lepas salat Jumat waktu setempat tersebut memakan korban sebanyak 49 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka.

Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Selandia, Jacinda Ardem. Ia menyebutkan sebanyak 49 orang korban tewas dan 20 lainnya luka. Sebanyak 4 orang – tiga pria dan satu wanita – pelaku terkait penyerangan itu sudah berhasil ditahan.

Doa dan dukungan terus berdatangan dari seluruh masyarakat dunia, tak lepas dari Indonesia sendiri. Pantauan Duta Damai Sumut #prayfornewzealand juga sudah menjadi trending topic di berbagai media sosial.

Menanggapi hal ini ketua FKPT Sumut, Zulkarnain Nasution saat dikonfirmasi menyampaikan belasungkawanya terhadap para korban aksi. Beliau mengutuk keras peristiwa tersebut dan berharap ke depannya aksi-aksi serangan di tempat ibadah ataupun di tempat-tempat lain tidak terjadi lagi.

Di waktu bersamaan, Koordinator Duta Damai Sumut, Fajar Dalimunthe, menyampaikan rasa turut berduka cita kepada korban aksi terorisme yang menembak secara membabi buta kepada masyarakat yang sedang beribadah. Beliau juga mengimbau kepada netijen untuk tidak lagi menyebarkan video penembakan tersebut, tapi tetap terus mengupdate kejadian dari portal-portal berita.

“Jangan lagi kita menyebarkan video tersebut karena dengan begitu kita turut melancarkan misi para teroris. Mereka sangat bergembira ketika kita menyebarkannya karena itulah misi mereka. Ketika video itu tersebar semakin banyak masyarakat yang terancam dan ketakutan, jelas hal ini akan mempengaruhi keadaan dan membuat situasi tidak kondusif. Jika kita runut lagi pola aksi terorisme sekarang yang mengandalkan penyebaran dunia maya, justru serangan ini bisa dibilang kolaborasi aksi dunia nyata dan dunia maya, di mana mereka sengaja merekam aksi penembakan tersebut dan dengan sengaja menyebarluaskannya untuk membuat kegaduhan yang besar. Inilah sebenarnya motif yang sedang mereka jalankan, dan tentunya ada serangan lanjutan yang harus kita waspadai,” pungkasnya.


Tinggalkan Balasan