Bijak memilih ini bisa mengarah ke mana saja. Mulai dari memilih pekerjaan, memilih partner hidup, atau bahkan dalam memilih calon pemimpin nantinya.
Bijak berarti memakai akal budi, pandai dan mahir. Tentunya kita diarahkan untuk selalu memakai akal dalam hal memilih siapa yang paling tepat. Di luar dari problematika yang saat ini justru menjadi huru hara, ada baiknya kita mampu menelaah setiap sisi dari calon-calon yang akan memimpin.
Sama juga halnya saat kita memilih partner hidup. Juga perlu pertimbangan matang karena nantinya ada dua kepala yang bersatu dengan ego dan karakter yang berbeda pula. Dalam hal ini kita juga perlu menelaah tiap sisi, bukan asal comot yaudah hayuk aja dah, tidak demikian.
Siapa memilih siapa, ya justru akan kembali lagi kepada orangnya. Setiap orang punya hak suara. Setiap orang punya andil dalam memilih. Setiap orang juga punya pilihan. Kita tidak bisa memaksa mereka untuk memilih sesuai keinginan kita saat ini.
Berpulang dengan sangat cerdas akan menjadikannya nyaman bagi orang-orang yang sudah mampu akan memilih dan menyuarakan hak pilihnya.