Duta Damai Dunia Maya Provinsi Sumatera Utara kembali melaksanakan Kampanye Perdamaian dalam rangka menyambut peringatan sumpah pemuda ke-91 pada Minggu (27/10) di seputar Lapangan Merdeka Medan. Dengan memanfaatkan momentum Car Free Day, kegiatan yang bertajuk “Kampanye Perdamaian Melalui Kesenian” ini melibatkan para pemuda dari berbagai komunitas yang ada di Medan, di antaranya Komunitas Ruang Sastra (Korsas), Fokus UMSU, Komunitas Penulis Anak Kampus (Kompak), Diskusi Sastra Indonesia (Diksi), dan Ruang Literasi Desa Sugiharjo (Rute Cerdas). Bentuk kegiatan yang diselenggarakan berupa pertunjukan seni meliputi baca puisi, musikalisasi puisi, dramatisasi puisi, vokal solo, teater, monolog, dan dongeng. Sebagai penutup dilakukan pula pembacaan ikrar damai dan sumpah pemuda secara bersama-sama.
Selain pertunjukan kesenian, para relawan Duta Damai juga mengajak masyarakat untuk memahami dan lebih peduli terhadap pentingnya menjaga perdamaian dengan membagi dan memamerkan stiker serta poster yang berisi pesan-pesan damai. Kemudian masyarakat diminta untuk membubuhkan tanda tangannya di atas spanduk berukuran 5×1 meter sebagai nota kesepakatan terhadap perdamaian. Di sisi paling kanan kehadiran lapak baca gratis yang digawangi oleh komunitas Fokus UMSU semakin mewarnai kemegahan kegiatan yang berlangsung.
Fajar A.M. Dalimunthe, selaku koordinator Duta Damai Dunia Maya Provinsi Sumatera Utara mengatakan kegiatan ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan, setelah sebelumnya pada tahun 2018. Ia juga menjelaskan pada tahun 2019 ini mengajak lebih banyak komunitas untuk berkolaborasi agar semakin efektif dan efisien dalam mewadahi kreativitas para pemuda untuk menggiatkan kampanye perdamaian, serta untuk mengembangkan sayap cinta damai ke segala lini.
“Kegiatan menyambut atau memeriahkan sumpah pemuda tahun ini adalah yang kedua setelah tahun lalu kita melakukan kegiatan yang sama. Namun, perbedaannya terletak pada pelibatan komunitas. Kalau tahun lalu kita hanya mengajak Teater LKK Unimed untuk berkolaborasi, tahun ini setidaknya ada lima komunitas yang kita rangkul,” jelasnya.
Beliau berharap kolaborasi antara Duta Damai dengan beberapa komunitas pemuda tidak berhenti seiring selesainya kegiatan. Karena jalinan kerja sama yang baik sejauh ini sangat diperlukan untuk mengkampanyekan perdamaian di kehidupan nyata, kemudian dirangkum dan dikemas secara baik dan menarik untuk disebarkan di dunia maya, khususnya media sosial. Hal itu dijadikan sebagai konten untuk mencegah hoaks, ujaran kebencian, dan isu perpecahan.
“Kita berharap kolaborasi ini tidak berhenti sampai di sini, karena kerja sama yang dilakukan selama ini sangat diperlukan dalam menciptakan kampanye perdamaian di kehidupan nyata, kemudian kita bisa mengimplementasikan secara baik dan menarik di dunia maya, khususnya di media sosial, sebagai salah satu konten untuk mencegah hoaks, ujaran kebencian, dan isu perpecahan,” tambahnya.
Di tengah gegap gempita kegiatan berlangsung, hadir pula Wakil Gubernur Sumatera Utara, Bapak Musa Rajekshah yang menyempatkan diri untuk berkunjung dan mengukir tanda tangannya pada nota kesepakatan perdamaian. Beliau menyambut sangat baik kegiatan yang dilakukan.
“Bagus, semoga sukses kegiatannya,” pungkasnya sesaat setelah foto bersama. (AM)