Duta Damai Sumut- Berketepatan pada Hari Pendidikan Nasional (2/5), BNPT dan FKPT Sumut mengajak siswa/i untuk ikut andil dalam menciptakan kontra propaganda radikalisme lewat pembuatan video pendek dalam acara Satu Indonesia di Hotel Hermes.
Tak hanya menciptakan kontra propaganda, kegiatan ini juga menjadi tonggak siswa untuk mengembangkan kreatifitasnya lewat lomba video pendek yang dibuat oleh BNPT. Satu Indonesia juga memiliki rangkaian acara salah satunya. Diskusi Film kepada 130 peserta.
Dalam sambutannya, Ketua FKPT Sumut Dr. Zulkarnaen Nasution, MA mengatakan bahwa berdasarkan survei ada 10 sekolah siswa SMA sudah terpapar radikalisme di sekolah dan itu melalui media sosial.
“Terpaparnya melalui media sosial dan kunjungan dari kelompok lain ke sekolah. Seperti pesantren kilat, juga kegiatan lain yang datang dari kelompok lain.” ujarnya. Zulkarnaen menambahkan, bahwa siswa yang akan tamat nanti, juga akan ada kemungkinan untuk melakukan pendekatan dari para kelompok tersebut.
Deputi I Bidang Pencegahan BNPT, Mayjen TNI, Hendri Paruhuman Lubis mengetus bahwa anak muda yang bermain gadget tidak salah. “Tidak salah jika banyak anak muda yang bermain gadget, karena itu memang eranya. Tapi batasi penggunaannya agar tidak terjerumus kepaham radikalisme.”
“Apa sebenarnya kekuatan negara?,” tanyanya pada audiens. Pun hening, ia menjawab bahwa kekuatan suatu negara adalah keluarga. Itu merupakan cerminan. Ia juga meminta agar kita tidak perlu menuntut banyak. Lakukan saja hal yang baik.
Ia juga mengimbau agar pemuda bersatu untuk mewujudkan Indonesia dan pemuda harus komitmen untuk teguh atas komitmennya menjaga nilai Pancasila. (I.H)