DUTA DAMAI SUMUT (23/4) Panas matahari siang itu, Senin (22/4) sangat menyengat di langit Ancol. Tapi tidak menyurutkan semangat puluhan orang yang baru saja turun dari bus menuju lobi hotel Discovery. Beberapa orang mengalung bet nama berlogo BNPT sudah menunggu dan siap menyambut kedatangan. Dengan pakaian hitam putih mereka terlihat sedikit sibuk mengoordinasi puluhan orang lainnya.
Ya, siang itu Ancol dipadati puluhan orang berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Mendengar BNPT tentu saja ada stigma yang tergambar di kepala kita. Ada apa di Ancol? Apakah BNPT sedang mengepung teroris yang sembunyi di dalam kamar hotel? Atau ada kemungkinan sedang terjadi transaksi paham radikalisme di sana?
Sstt… tentu saja tidak. Saat ini Indonesia sedang aman dari ancaman teroris. Namun, bukan berarti kita dapat berleha-leha terhadap persoalan itu. Setidaknya itulah yang sedang ditunjukkan oleh BNPT. Melalui Pusat Media Damai (PMD) mereka terus bergerak dan menjaring banyak cara untuk melakukan pencegahan dini terhadap ancaman paham radikalisme. Tidak tanggung-tanggung, pencegahan yang dilakukan kini mencapai taraf Asia Tenggara.
Salah satunya adalah membentuk Duta Damai Dunia Maya Asia Tenggara, yang bertugas untuk menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan kontra propaganda melalui dunia maya, terutama website dan media sosial.
Keberadaan BNPT di Ancol untuk menggelar Regional Workshop on Establishing Youth Ambassador For Peace Against Terorism and Violent Extremism.
Peserta yang diundang dalam workshop tersebut berasal dari beberapa negara Asia Tenggara, antara lain Malaysia, Singapura, Vietnam, Thailand, Filipina, Laos, dan Brunei Darussalam. (AM)