Generasi muda merupakan kelompok yang nantinya akan mengemban tugas sebagai estapet kepemimpinan di sebuah era. Seperti kata pepatah, ‘Setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya’. Maka dari itu, generasi muda juga kelompok yang menjadi kontrol sosial terhadap masyarakat terutama untuk menggelorakan semangat cinta tanah air sesuai pedoman kebangsaan, yaitu Pancasila.
Seperti dijelaskan dalam sila pertama yang berbunyi, Ketuhanan yang Maha Esa maka warga Indonesia memiliki kepercayaan masing-masing. Di samping itu, intoleransi beragama sering menjadi polemik di tengah masyarakat. Tak hanya itu, target utama intoleransi beragama juga beragam, mulai dari anak sekolah, pengunaan media sosial, orang tua, serta oknum yang memiliki perbedaan pandangan.
Maka, peran generasi muda saat ini adalah sebagai kontrol sosial yang mestinya menggerakan kedamaian melalui produk, narasi, ataupun langkah-langkah yang sekiranya tepat dan mudah untuk diterapkan. Apa sajakah tiga upaya itu? Simak berikutnya.
1. Memperkenalkan Indahnya Toleransi
Dalam upaya pertama ini, generasi muda dapat memberikan pengetahuan terhadap segala elemen masyarakat untuk mengenalkan apa saja keindahan toleransi. Mulai dari mengadakan workshop, membuat iklan masyarakat yang dipoles dalam bentuk visual, dan serta karya-karya lainnya.
2. Memfilter Informasi Intoleransi Beragama
Jika terdapat kasus di mana tersebarnya intoleransi beragama lewat media sosial, maka generasi muda harus memfilter terlebih dahulu informasi tersebut sesuai fakta. Bagaimana caranya? Sebagai generasi yang melek dengan edukasi, maka kita harus mencari hulu dari informasi tersebut. Cari sumber yang sudah dipercaya, misalnya media mainstream, serta media pemerintahan.
3. Mendukung Adanya Toleransi Beragama
Nah, tugas generasi muda tidak hanya menjadi kontrol sosial di daerahnya masing-masing. Tetapi juga ikut serta dalam mendukung toleransi beragama agar terhindar dari adanya faham-faham yang intoleran. Apa saja yang bisa dikalukan generasi muda untuk mendukung toleransi beragama? Anak muda bisa menggelar aksi sosial, mengumpulkan sukarelawan dan membentuk kelas mengajar. Bisa seperti mengaji, mengajarkan hal-hal baik terhadap agama yang dipercaya dan juga lainnya.