Setelah dunia dikejutkan dengan serangan teroris di Selandia Baru pada Jumat (15/3),kini giliran Utrecht, Belanda menjadi sasaran serangan teroris. Peristiwa itu terjadi pada Senin, 18 Maret 2019 pukul 09.45 waktu setempat.
Seorang pria melepaskan tembakan bertubi-tubi ke arah trem di sisi Barat kota Utrecht, tepatnya di 24 Oktoberplein. Kemudian pelaku melarikan diri menggunakan mobil. Sampai berita ini ditulis diketahui satu korban meninggal dunia dan beberapa orang luka-luka.
Seorang saksi mata, (dikutip dari Tempo.co) Jimmy de Koster, mengatakan dia mendengar beberapa tembakan dan seorang perempuan terbaring di tanah sambil merintih, “Saya tidak melakukan apa pun.”
“Saya mendengar suara letusan tiga kali. Empat pria berjalan cepat ke arahnya dan mencoba menyeretnya dan kemudian, saya mendengar suara letusan lagi. Gerombolan pria itu melepaskannya. Situasinya sangat kacau,” kata Koster.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyampaikan penembakan di Utrecht merupakan situasi yang mengkhawatirkan, dan langsung menggelar rapat darurat untuk berkonsultasi dengan tim krisis.
Pihak kepolisian juga tengah melakukan investigasi terkait peristiwa penembakan ini.
“Kami sedang menyelidiki penembakan dan kemungkinan motif terorisme,” kata kepolisian Utrecht melalui laman twitternya.
Peristiwa ini membuat Koordinator Nasional Anti-Terorisme (NATC) meningkatkan status ancaman terorisme ke level 5 di seluruh wilayah Utrecht. Ini adalah level tertinggi yang pernah diumumkan di Utrecht. (AM)