Rahasia di Balik Hari Buruh Internasional
Oleh: Alda Muhsi
Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Mei menyimpan sebuah cerita dibaliknya. Peringatan yang dikenal dengan sebutan May Day ini muncul karena adanya ketidakadilan perusahaan kepada pekerjanya. Banyak pekerja yang dipaksa bekerja selama 16 bahkan sampai 20 jam. Itulah yang terjadi di sebuah perusahaan sepatu di Amerika Serikat pada periode tahun 1800-an.
Akibatnya para pekerja bersatu dan bersama-sama turun ke jalan untuk melakukan demontrasi menuntut pemerintah agar memberlakukan jam kerja maksimal 8 jam per hari dan menaikkan upah mereka. Demonstrasi yang dilakukan beberapa hari itu dihadiri oleh 100.000 buruh yang mogok kerja.
Apa yang kemudian terjadi di Indonesia? Benarkah para buruh yang merayakan May Day adalah mereka yang dipaksa kerja melebihi 8 jam per hari? Benarkah mereka yang turun ke jalan berdemonstrasi adalah buruh yang digaji di bawah UMR?
Kita tidak mungkin memeriksa satu per satu identitas para demonstran. Namun, kiranya tak perlu sampai turun ke jalan membuat kerusuhan, merusak jalan, membuat kemacetan hanya sekadar memeriahkan tanggal peringatan. Protes tidak masalah, sampaikanlah dengan elegan. Kita memiliki Dinas Ketenagakerjaan yang melayani segala keluh kesah.
Bukankah damai itu indah? Bukankah kita telah lama merindukan ketenteraman? Ingatlah kita punya slogan, #damaiituIndonesia.