3 Cara Menjadi Mahasiswa Produktif
Oleh Isma Hidayati
Jauh sebelum saya berganti status dari siswa menjadi mahasiswa, lagi dan lagi saya menanyakan kepada diri saya, apa alasan dan tujuan saya kenapa memaksa diri untuk kuliah, bukan langsung mencari kerja. Jawaban klasik ketika itu pun keluar, yaitu agar memiliki gelar sarjana. Pendek rasanya pemikiran seperti itu. Saya pun menemukan jawabannya setelah saya mulai masuk ke dunia baru itu, yaitu untuk menjadi kebermanfaatan.
Mata ini awas memandang lingkungan kampus, masih meraba mau apa dan harus bagaimana menjadi mahasiswa yang tidak membosankan. Ternyata banyak hal baru yang dapat saya bagi poin-per-poinnya. Ada mahasiswa yang hanya kuliah pulang, ada pula mahasiswa yang kuliah organisasi, dan ada juga mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Rasanya hanya poin pertama yang tak seharusnya dilakukan mahasiswa. Baik hasilnya kalau pulang ke rumah langsung membantu orang tua atau membaca buku (melakukan hal-hal positif). Bukan malah hanya menghabiskan waktu dengan tertidur, bermain gawai, atau malah berpesta ria di rumah bersama teman-teman. Hal sia-sia, kan?
Beralih menjadi seorang mahasiswa harusnya menyadari bahwa tugas semakin berat, selain sebagai agent of change, juga sebagai penyambung lidah rakyat. Mahasiswa yang produktif akan lebih paham bagaimana menyikapi permasalahan yang ada, bagaimana menjadi yang bermanfaat bagi seluruh elemen masyarakat. Sangat disayangkan, jika 4 tahun kuliah pun masih tetap tidak memiliki pengalaman. Kalaupun ada, mungkin pengalaman kuliahnya hanya mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama sebulan. Atau bisa jadi pengalamannya ialah menjadi peserta Seminar Nasional di kampus.
Berikut cara agar menjadi mahasiswa produktif, kalau bukan sekarang kapan lagi?
- Mengikuti organisasi
Ada banyak tipe mahasiswa berorganisasi, yaitu aktif di kelas dan aktif di organisasi, tidak aktif di kelas tapi aktif di organisasi, dan tidak aktif di kedua-duanya. Walau demikian, tetap saja ia sudah selangkah lebih baik karena telah mengikuti organisasi. Menambah pengalaman, mencari relasi, dan pastinya mengajak diri menjadi mahasiswa yang produktif.
Kenapa mahasiswa yang berorganisasi lebih sering menonjol untuk kepemimpinan dan speaking? Karena dalam organisasinya diajarkan bagaimana berbicara yang baik, dan bagaimana menjadi pemimpin yang hebat. Di kelas, kita tidak dapatkan itu. Percayalah, mulai sekarang cari organisasi yang sesuai minatmu. Agar menjadi produktif, dengan itu kelak kita akan bisa menghasilkan kebermanfaatan untuk yang lain. Tak harus di dalam kampus, tapi juga organisasi di luar kampus.
- Diskusi di waktu luang
Jadikan ia sebagai teman dekat, kalau ia memberi banyak manfaat keilmuan kepada kita. Di situ hatimu diuji. Ajakan mana yang akan kau terima, keluar untuk nonton ketika dosen tidak jadi masuk kelas, atau berdiskusi bersama tanpa dosen di saat waktu luang? Kalau bertekad menjadi produktif, pastilah kalian memilih untuk berdiskusi.
Apalagi saat kalian menggerakkan kelompok diskusi, yang di dalamnya diisi dengan bedah jurnal, membaca buku bersama, atau me-review ulang mata kuliah. Akan lebih produktif, kan? Merencanakannya mungkin mudah, hanya saja memulai dan membiasakannya yang barangkali jadi penghambatmu untuk poin ini. Maka dari itu, cari teman dan ajak teman yang benar-benar memiliki niat menjadi produktif. - Finansial
Bukan mahasiswa namanya kalau tidak banyak kebutuhan, dan bukan mahasiswa namanya kalau tidak menghabiskan banyak keuangan untuk biaya kuliah. Kecuali full mendapat beasiswa. Dari pemikiran seperti itu, banyak fenomena mahasiswa kuliah sambil kerja. Tentu untuk membantu biaya kuliahnya. Cara ini merupakan hal produktif yang sangat terlihat hasilnya.
Bisa berjualan, bekerja di toko orang lain, atau membuka les private. Hanya saja harus benar-benar bisa membagi waktu. Jangan sampai tergiur oleh gaji yang diimingkan, sampai lupa untuk masuk kuliah. Dan jangan sampai tubuh ini terkuras hanya untuk bekerja.
Semoga tiga poin tersebut membuat kita bertekad untuk menjadi mahasiswa yang produktif, ya!