free page hit counter

Peluncuran Bunga Rampai “Dilema Jemari”

Bunga Rampai "Dilema Jemari" Kumpulan Esai Cegah Hoaks, Ujaran Kebencian, dan Isu Perpecahan prakarsa Duta Damai Dunia Maya Sumatera Utara resmi diluncurkan pada Rabu (4/3) di Hotel Prama Sanur Beach, Bali.

DUTA DAMAI SUMUT – Bunga Rampai “Dilema Jemari” Kumpulan Esai Cegah Hoaks, Ujaran Kebencian, dan Isu Perpecahan prakarsa Duta Damai Dunia Maya Sumatera Utara resmi diluncurkan pada Rabu (4/3) di Hotel Prama Sanur Beach, Bali.

Peluncuran itu berlangsung di sela kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Duta Damai Dunia Maya tahun 2020.

Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT-RI, Mayjen Hendri Paruhuman Lubis sangat mengapresiasi lahirnya Bunga Rampai “Dilema Jemari”. Beliau mengatakan menciptakan buku merupakan langkah yang sangat baik, sesuai dengan tanggung jawab moral Duta Damai untuk membentengi generasi sebayanya agar tidak terpengaruh paham dan doktrin radikal terorisme.

“Saya pikir membuat buku adalah satu langkah yang baik, sebagai bentuk tanggung jawab Duta Damai terhadap generasi muda dan generasi sebaya. Duta Damai tidak ingin melawan narasi radikal, tapi ingin membentengi generasi muda agar tidak mudah terpengaruh narasi kekerasan. Duta Damai BNPT mempunyai tanggung jawab moral dan sosial untuk membentengi generasi sebayanya agar tidak terpengaruh paham dan doktrin radikal terorisme,” jelasnya.

Sejalan dengan hal itu, Fajar A.M. Dalimunthe, selaku koordinator Duta Damai Sumut memaparkan bahwa penyusunan Bunga Rampai “Dilema Jemari” adalah salah satu success story Duta Damai Sumut tahun 2019.

“Pada tahun 2019 banyak kegiatan yang sudah kami lakukan, salah satunya penyusunan Bunga Rampai (Dilema Jemari) ini. Penyusunan Bunga Rampai ini merupakan bentuk kolaborasi kita bersama teman-teman pers mahasiswa dan komunitas penulis yang ada di Medan khususnya sebagai bentuk kampanye perdamaian,” paparnya.

Kemudian beliau menyerahkan Bunga Rampai “Dilema Jemari” kepada masing-masing koordinator Duta Damai Dunia Maya (12 regional lainnya) sebagai cenderamata. (AM)

Tinggalkan Balasan